Setiap pulang sekolah, Nana bersama teman
akrabnya dini selalu pulang bareng. Namun untuk hari ini mereka tidak
bersama-sama seperti biasanya karena nana sedang sakit, sehingga ia tidak masuk
sekolah pada hari ini. Ketika dina pergi menuju parkiran sepeda motor yang
sering ia lakukan hampir setiap hari karena dina membawa sepeda motor
kesekolahnya. Tiba-tiba “dug..” suara keras menghantam tubuhnya yang mungil dan
kecil sehingga membuatnya terjatuh ke tanah.”maaf yaa, saya buru-buru dan tidak melihat kamu akan
lewat dijalan ini..” suara seorang pria yang langsung menjulurkan tangannya ke
arah wajah dina untuk memberi bantuan. Dina pun segera berdiri sambil memegang
erat tangan anak laki-laki kelas 12 ips 3 tersebut, cowok yang satu sekolah
dengannya dan sama-sama sedang duduk di kelas 12.
Dina segera menghidupkan mesin sepeda motornya
dan berlalu dihadapan cowok tersebut tanpa melihat kebelakang lagi.
Diperjalanan pulang dina terus teringat kejadian yang dia alaminya barusan di
parkiran sepeda motor. Namun dia menganggap hal itu hanya biasa saja. Keesokan
harinya, dina datang agak terlambat sehingga ia harus dihukum bersama
siswa-siswi yang terlambat lainnya. Dilihatnya teman-teman yang ikut terlambat,
ternyata cowok semalam yang menjatuhkannya ke tanah sebut saja namanya dery
juga ikut dihukum karena terlambat beberapa menit saja sebelum dina sampai
disekolah. Dua jam pelajaran pun mereka lewati karena hukuman yang diberikan
guru kepada siswa-siswi yang datang terlambat untuk membersihkan pekarangan
sekolah dan menyiram bunga yang ada ditaman sekolah. Karena dina dan dery
sama-sama terlambat, dan semalam mereka pun juga bertemu, membuat pertemanan di
antara mereka semakin dekat. Mereka berdua jadi sering bertemu baik itu di
kantin sekolah, sedang bersama teman-teman, maupun ketika pulang sekolah.
Mereka berdua menjadi semakin akrab dan tidak sungkan untuk meminta pertolongan
jika sedang butuh bantuan.
Sore itu adalah hari minggu dan dery berniat
mengajak dini keluar untuk jalan berdua saja. Dini pun menyetujuinya dan malam
nya, ketika mereka sedang berada disebuah taman kota, duduk berdua disebuah
bangku yang ada ditaman tersebut. Dengan agak pelan dan menghela napas sejenak,
“eeee,, aku udah lama suka sama kamu dan ketika pulang sekolah waktu itu, aku
juga sengaja menabrak kamu dan membuat kamu terjatuh, itu karena aku ingin
mengenal kamu lebih dekat. Selama ini aku selalu perhatikan kamu. Sebelum kita
kenal dekat seperti ini aku sudah menyimpan perasaan suka sama kamu..” diam
sejenak dan mulai berbicara lagi “karena kamu tidak pernah melihat aku ketika
kamu melewati ruang kelasku maka aku memberanikan diri untuk berkenalan sama
kamu waktu pulang sekolah itu, dan kini aku sudah bisa berbicara dengan kamu
dan aku,, aku,, mau bilang kalo kamu mau gk jadi pacar aku?..”.
Dini pun terdiam mendengar ungkapan yang
diutarakan dery terhadapnya. Disisi lain ia merasa bahwa selama mereka dekat,
dini merasa senang dan selalu memikirkan dery disetiap waktu. Tapi disisi lain
ia juga sedih karena sahabatnya Nina juga suka sama dery. Sebenarnya dini juga sering memperhatikan dery bahkan sebelum
mereka berteman dekat seperti ini, tapi perhatiannya itu bukanlah untuk diri
dini sendiri . melainkan untuk sahabatnya nana yang suka sama dery sejak kelas
11. Dini sangat sayang pada Nina, walaupun mereka baru akrab dan menjadi
sahabat etelah duduk dikelas 11 ipa 3, namun dini dan nana bisa saling mengisi
kesedihan diantara mereka dengan keceriaan yang mereka buat.
“..maaf der, selama kita dekat aku juga
merasakan hal yang sama sama kamu, tapi aku gk bisa biarkan sahabat aku merasa
sedih karena dia juga suka sama kamu sejak kita kelas 11 dulu L..”
ungkap dini dengan nada suara pelan dan sedikit takut jika dery marah karena
ditolak cintanya. Setelah percakapan yang serius itu terjadi, dan dery di tolak
cintanya oleh dini. Suasana yang ada pun hanyalah suara lalu lalang kendaraan
yang lewat di taman kota itu, mereka sama-sama terdiam. Setelah agak lama tidak
ada percakapan diantara mereka, dini memberanikan diri untuk mengajak dery
berbicara lagi. Namun pembahasan kali ini mengenai hoby dery yang senang main
futsal. “..bagaimana dengan pertandingan futsal semalam yang bertanding dengan
anak SMU 3 itu dery?..” “..hmmm semuanya lancar, sekolah kita yang menang
setelah kami hantam telak dilapangan pertandingan kemarin, dengan skor 3-0..”.
setelah berbincang cukup lama dan tidak mengingat kejadian sebelumnya, mereka
berdua pun pulang. Dery mengantarkan dini menuju rumahnya.
Di sekolah, dini terkejut melihat nana yang
ternyata sudah masuk sekolah setelah seminggu tidak masuk sekolah. Suasana
kelas yang tadinya seperti kuburan itupun kembali menjadi suasana pasar ramai
karena dini dan nana lah yang paling heboh dikelas IPA 3 itu..
Dini belum berani untuk mengatakan hal yang
sebenarnya terjadi ketika ia tidak masuk sekolah, bahwa ia dan dery semakin
akrab dan sering jalan bareng tanpa nana. Namun pada jam istirahat kedua, dini
menemui nana yang tengah asik duduk ditaman kesayangan mereka yang sering
mereka berdua berbicara dan membahas cowok yang disukai nana ditaman itu.
“..naa, selama kamu tidak masuk, aku dan dery berkenalan dan kami pun semakin
akrab..” belum selesai dini menceritakan semuanya kepada nana, terlihat wajah
nana yang agak sedih dan seakan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di antara
dini dan dery. Namun dini tidak melanjutkan ceritanya karena tiba-tiba nana
memotong pembicaraan dan mengatakan “..aku sudah tau sebenarnya, waktu kalian
pergi berdua ke taman kota itu aku juga sudah tau dini, sore itu aku juga
datang kerumahmu karena ingin bertemu denganmu yang sudah lama sekali kita
tidak bertemu lagi. Tapi ketika aku sampai kerumahmu aku tidak langsung masuk
kedalam karena aku melihat sepeda motor dery berada diparkiran halaman rumahmu.
Jadi aku putuskan untuk mengikuti kalian pergi sore itu, dan aku pun mendengar
semua pembicaraan yang kalian berdua ucapkan. Aku senang ketika kamu katakan
bahwa kamu masih perduli terhadapku. Dan aku juga sedih melihatmu sedih karena
sebenarnya kamu menyukai dery tapi demi aku kamu simpan perasaan kamu itu. Aku
tau cinta itu tidak harus memiliki, jadi aku mau kamu dan deri bisa bersama
sehingga akupun ikiut merasakan kebahagiaan yang kalian rasakan..” mata dini
berkaca-kaca mendengar pernyataan yang dibilang sahabatnya itu.
Pulang sekolah, dini menunggu dery lewat dari
parkiran sepeda motor seperti yang biasa dilakukan dery dulu selalu lewati
parkiran itu. Tapi tidak kali ini karena dery sama sekali tidak melalui jalan
parkiran. Dini pun sedikt kecewa karena tidak bisa mengatakan yang sebenarnya
terhadap dery kalau ia mau untuk jadi pacarnya.
Besoknya dikantin sekolah, dini tidak melihat
dery sama sekali. Padahal biasanya dery sering duduk di pojok bareng
teman-teman sekelasnya. Tapi kali ini ia tidak ada, sampai ketika pulang
sekolah. Dini melihat dery melewati parkiran kereta dan segera menemui dery
untuk mengatakan yang ada di hatinya. Mendengar ucapan dini yang ternyata
sahabatnya menyetujuinya untuk bisa berpacaran dengan dery, ia pun kesenangan
dan memeluk tubuh dini yang mungil itu. Mereka pun bersama-sama lagi seperti
yang pernah mereka lakukan kemaren, mereka berdua sering jalan bareng , dan
mengerjakan tugas bersama jika tidak ada yang mengerti salah satunya.
The end :) ....
No comments:
Post a Comment